Sabtu, 20 Maret 2010

Paradigma Baru Manajemen Pendidikan Nasional


Paradigma : cara pandang
Trend : kecenderungan
Trend saat ini dan di masa depan
  1. Kompetitif ; persaingan (tidak semua jadi pemenang)
Berhasil dalam kompetitif harus ada:
a. Usaha atau upaya
b. Kemauan dan kemampuan (dari belajar)
c. Mau mengikuti aturan
  1. Transparan
Harus mampu bersikap fair (adil).
  1. Spesialis
Seseorang yang bekerja sesuai dengan spesialisasi yang dimiliki akan banyak dicari dan dihargai lebih.
  1. Professional
Seseorang dapat dikatakan profesional jika memiliki karakteristik sebagai berikut:
ü  Melakukan yang terbaik dengan memanfaatkan apa yang dimiliki, juga memberikan kepuasan.
ü  Menghabiskan sebagian besar waktu untuk mengembangkan kemampuan.
ü  Tidak puas dengan apa yang sudah dilakukan, meningkatkan terus kemampuan.
ü  Mempunyai ilmu serta kode etik / aturan.
  1. Dinamis
a)    Inventing (menemukan); dengan adanya penemuan harus berani sedikit melanggar aturan (breaking rules)
b)   Eksperimenting (melakukan percobaan); dengan melakukan percobaan kemungkinan besar akan melakukan kesalahan (making mistakes)
c)    Growing (bertumbuh); dengan semakin bertumbuh harus berani ambil resiko (taking risks)
  1. Adaptif
Harus bisa menyesuaikan diri dan bersosialisasi. Seperti kata pepatah “Dimana bumi dipijak disitu bumi dijunjung.”
Tuntutan terhadap kompetensi SDM
  1. Pengetahuan / wawasan global
  Konseptual yang integratif & aplikatif.
  Orientasi pada solusi, inovasi dan kreatifitas.
  Nilai-nilai universal (lintas budaya).
  1. Ketrampilan global
  Komunikasi multi budaya.
  Pemanfaatan teknologi informasi.
  Pengembangan intelektual, emosional dan adversity skill.

3.    Sikap dan perilaku

  Dinamis dan fleksibel
  Inisiatif dan proaktif
  Inovatif dan kreatif
  Mandiri atau survive
Menurut Daniel Golman, Emotional Question (EQ) dibagi menjadi 2, yaitu:
a.    Dimensi individual, sukses jika bisa mengatur diri sendiri. Dapat berupa kemampuan untuk memotivasi dan mengendalikan diri.
b.   Dimensi sosial, berupa empati dan komunikasi inter personal.
Adversity Question dibagi menjadi 3, yaitu :
a. Quiter, orang yang tidak punya keberanian atau selalu bergantung kepada orang lain.
b. Camper, sudah merasa dalam zona nyaman, sudah merasa cukup dan puas diri.
c. Climber, selalu berusaha mencari tantangan baru.

resume perkuliahan profesi kependidikan (School Based Management)

Manajemen berbasis sekolah (School Based Management), artinya penerapan manajemen yang melihat keadaan di sekolah.

Latar belakang
• Program peningkatan mutu pendidikan pada masa orde baru dengan investasi cukup besar, namun mutu pendidikan masih rendah.
• Sekolah lebih mengetahui kelebihan, kelemahan dan kebutuhan dirinya.
• Pengamatan terhadap sekolah bermutu & sekolah yang turun mutunya.
• Pembinaan pendidikan selama ini lebih bersifat ” input oriented ”
• Regulasi birokrasi terhadap penyelenggaraan pendidikan terlalu ketat.
• Partisipasi masyarakat belum optimal
• Hasil studi tentang ” effective schools ”

Sekolah yang memiliki kebijakan manajemen sentralistik berdampak:
• Inisiatif, kreatifitas, motivasi dan tanggung jawab kurang
• Bersifat birokratik (meniru dari atas)
• Bekerja secara mekanistis dan repetitive (berulang-ulang)
• Aspirasi kurang direspon

Karakteristik
1. Kemandirian
2. Pendayagunaan sumber
3. Pemberdayaan masyarakat
4. Transparansi
5. Akuntabilitas

Essensi umum MBS
a. Ada frame work (kerangka acuan) nasional.
b. Ada national lines (garis besar secara nasional).
c. Perbedaan pengelolaan sekolah negeri & sekolah swasta tidak terlalu besar.
d. MBS tidak dengan sendirinya (otomatis) meningkatkan mutu pendidikan.

Ciri sekolah efektif, antara lain:
a. Lingkungan tertib & aman.
b. Memiliki visi, misi dan target jangka pendek yang jelas.
c. Kepemimpinan yang kuat.
d. Pengembangan staff.
e. Tingkat harapan yang tinggi.
f. Evaluasi untuk perbaikan proses belajar mengajar.
g. Partisipasi orang tua & masyarakat.
h. Adanya komitmen untuk bersama-sama meningkatkan mutu.

Tujuan MPMBS
1. Meningkatkan mutu melalui kemandirian & inisiatif sekolah.
2. Mengoptimalkan sumber daya sekolah.
3. Meningkatkan motivasi & kepuasan kerja staff sekolah sebagai profesional
4. Meningkatkan tanggung jawab sekolah terhadap stakeholder pendidikan.
5. Memacu motivasi kompetisi yang sehat antar sekolah.

Langkah MPMBS
• Evaluasi diri (self assesment).
• Perumusan visi, misi dan target yang jelas.
• Perencanaan program kegiatan.
• Pelaksanaan program kegiatan.
• Monitoring & evaluasi program.
• Penetapan target mutu baru.

Kontrol Pelaksanaan
a. Transparansi manajemen sekolah
b. Akuntabilitas
c. Benchmarking (evaluasi internal maupun eksternal)